Kamis, 12 Agustus 2010

Nge-gossip yuk..

            Kapanlagi.com - Para pria yang ingin menjadi kekasih hati personel The Virgin, Mitha harus segera olah tubuh     agar memiliki tubuh yang macho. Karena yang diidolakannya adalah pria-pria yang berbadan tegap, dan satu lagi yang penting, harus memiliki agama yang kuat.
"Mencari cowok yang lebih macho dari aku, yang badannya gede, pemikiranya ke depan. Bad boy tapi agamanya kuat," ungkap Mitha saat ditemui di syuting SENSASI SELEBRITIS, di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (19/07).
Mitha memang tidak mensyaratkan calon suaminya harus seorang musisi, namun kalau bisa diharapkan dapat seorang pengusaha.
"Nggak harus (musisi, red), lebih suka cowok yang pengusaha. Biar beda jalur sama aku dan lebih panjang ke depannya ha...ha," ungkapnya sambil tertawa lepas.
Lantas apakah Mitha sudah menemukan pria tambatan hatinya itu, dengan nada guyonan juga, perempuan yang pernah dinobatkan sebagai gitaris terfavorit itu memilih tipe seperti bosnya, Ahmad Dhani. Dia seorang pengusaha musik, macho dan religius.
"Banyak sih yang aku ngefans tapi rata-rata sudah punya istri. Kayak mas Dhani, duda punya anak..ha.. ha... ha," ungkapnya tertawa.
Namun Mitha buru-buru meluruskan, kalau hingga kini dirinya belum memiliki pacar, dan tidak akan banyak pilih-pilih. Baginya Tuhan akan memberikan yang terbaik buat dirinya kelak. "Aku nggak punya tipe cowok, semuanya yang mau sama aku aku terima," tegasnya. (kpl/buj/dar)

Membeli rumah kuno (Cafenovel.com)

Pesta sederhana itu berlangsung cukup meriah. Berkali-kali Pak Wibisono saling berpandangan dengan istrinya, saling tersenyum dengan manis, menandakan kebahagiaan sekaligus kepuasaan. Para tamu undangan yang datang dari jauh adalah mereka yang mulai hari ini resmi menjadi mantan tetangga. Kedatangan mereka adalah bukti bahwa Pak Wibisono sekeluarga tetap disayangi dan dihormati, bahkan mungkin disayangkan kepergiannya. Tamu yang lain adalah orang-orang sekitar yang akan menjadi tetangga baru.
Kesediaan mereka datang mengisyaratkan bahwa keluarga Wibisono diterima dengan baik di lingkungan mereka.
Di luar itu semua, yang paling membahagiakan Pak Wibisono adalah kenyataan bahwa mulai sekarang ia sudah memiliki rumah sendiri, setelah bertahun-tahun sejak menikah mereka hanya menempati rumah kontrakan.
Katanya, kesempurnaan seorang lelaki adalah apabila ia sudah memiliki sebuah rumah sendiri dari hasil jerih payahnya. Pak Wibisono bangga, biar pun untuk memiliki rumah ini, ia terpaksa harus meminjam uang kantor dan mengembalikannya dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Ia juga harus merelakan menjual sedan kesayangan dan menghabiskan hampir seluruh tabungannya.
Tapi kalau tidak begitu, kapan lagi kesempatan itu ada?
Rumah tua di pinggir kota ini tidaklah terlalu jelek.
Dengan sedikit perbaikan di sana-sini, Pak Wibisono yakin bisa menyulapnya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Tenang karena letaknya yang di pinggiran, dan sejuk karena dekat perbukitan serta areal perkebunan kopi.
Semula Ibu Wibi kurang setuju dengan pilihan suaminya. Begitu juga dengan Miko, anak sulung mereka. Kata Miko, rumah tua ini kesannya sangat angker. Melihatnya dari luar, apalagi pada malam hari, selalu membuat bulu kuduknya berdiri. Seperti markas vampire!
Pak Wibisono selalu menertawakan anggapan putra tertuanya itu.
Kata beliau, itu akibat terlalu sering menonton film horor atau misteri di televisi. Menurut Pak Wibisono, rumah tua berarsitektur Belanda ini bisa menjadi investasi yang kelak amat berharga. Antik dan langka. Atas pertimbangan itulah Pak Wibisono bertahan dengan pilihannya. Apalagi ia tidak sendirian. Di luar dugaan, Karmila sangat antusias dengan pilihan ayahnya tersebut. Gadis manis, adik Miko yang duduk di kelas tiga SMP itu, justru selalu menyemangati ayahnya untuk segera menyelesaikan transaksi pembelian. Dua lawan dua. Dan karena ternyata rumah ini dijual dengan harga yang terbilang cukup murah, maka Ibu Wibi dan Miko terpaksa mengalah.

Bagus gak sih?

Sahabat adalah pembunuh...
Pembunuh kesepian dalam diri kita


Sahabat Juga pencuri
Pencuri perhatian kita
tuk hal yang menggembirakan


Sahabat juga pembajak
pembajak atas tingkah laku kita
demi mempererat kebersamaan


Sahabat juga teroris
peneror semua hal yang mengganggu kita


Sahabat juga penjudi
penjudi yang rela mempertaruhkan
miliknya demi kita


Sahabat juga pecandu
pecandu segala curahan hati kita setiap saat


Maka dari itu sahabat pantas dipenjarakan
dipenjarakan dalam hati kita tuk di kenang seumur hidup
dan gak akan melupakan sahabat seperti mu